Meditasi
Pranayama Dhyana
Ladang Informasi - Hampir seluruh Negara dibelahan dunia saat ini telah mengenal ajaran Yoga dan Meditasi, pelaksanaan setiap tahunnya mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang sangat pesat. Selain karena pencarian akan makna hidup dan
kedamaian bathin, juga karena orang barat mulai sadar akan manfaat yoga dan Meditasi yang begitu baik bagi mental
dan spiritual. Hal ini mungkin patut dijadikan bahan renungan bagi kita semua,
orang barat belajar yoga dan Meditasi,
tapi sebagian dari kita malah meninggalkan kekayaan spiritual kita ini.
Sehingga ada baiknya, bila ada sebagian dari kita yang belum pernah belajar Meditasi, bisa belajar Meditasi sendiri melalui ajaran yang ada di buku-buku, online maupun datang ke rumah yoga.
Ada banyak sekali tehnik Meditasi yang dapat kita pelajari, salah satunya adalah Pranayama Dhyana, salah satu tehnik
Meditasi tertua di India (sudah ada setidaknya sejak jaman
Veda). Meditasi ini demikian
sederhana, sehingga bisa dipelajari sendiri di rumah.
Sebelum Meditasi
Sebelum memulai Meditasi
[di rumah], ucapkanlah Gayatri Mantra. Dan
kita mulai Meditasi dengan suatu tekad,
kita Meditasi tidak hanya untuk diri
kita sendiri, tapi juga Meditasi
untuk semua mahluk. Dengan Meditasi
bathin kita menjadi damai, tenang-seimbang dan bahagia, serta kecenderungan
negatif kita seperti kemarahan, kebencian, kesombongan, dll, akan jauh
berkurang. Dengan lebih sedikit marah dan benci, kita lebih sedikit
melukai hati dan perasaan mahluk lain. Dengan lebih rendah hati, kita bisa
menghormati orang lain dan menghormati perbedaan secara lebih baik. Dengan
lebih sedikit serakah, kita lebih sedikit membuat orang lain menderita. Dengan
lebih tenang-seimbang, kita lebih sedikit membunuh nyamuk dan serangga,
dll-nya. Dengan kata lain, kembali ke awal, Meditasi kita mulai dengan suatu tekad, kita melaksanakan Meditasi tidak hanya untuk diri kita sendiri
tapi sekaligus juga untuk semua mahluk.
Sarana
1. Alas Duduk
Pakailah alas duduk atau bantalan yang cukup tebal (sekitar 5
cm), tujuannya untuk menghindari tubuh fisik kontak langsung dengan energi
gravitasi bumi. Seandainya tidak ada tidak apa-apa, tapi kalau ada seperti itu
lebih baik.
2. Pakaian
Gunakan pakaian yang longgar [tidak ketat atau mengikat], tipis
dan terbuka, agar tidak terlalu mengganggu kelancaran sirkulasi nadi dan energi
tubuh. Semakin bebas semakin baik. Akan tetapi kalau tinggal di daerah dingin
[misalnya di pegunungan] dimana ini tidak memungkinkan [juga tidak baik karena
suhu dingin], selimutilah tubuh dengan kain tebal, yang penting pakaian tetap
tidak ketat atau sifatnya mengikat bagian tubuh kita. Seandainya tidak bisa
tidak apa-apa, tapi kalau bisa seperti itu lebih baik.
Tempat
Meditasi sebenarnya bisa
dilakukan dimana saja. Tapi paling baik kalau kita melakukannya [di rumah] di
tempat yang memiliki vibrasi energi, seperti : sanggah atau merajan di rumah,
di kamar suci atau setidaknya di depan pelangkiran di kamar. Karena vibrasi
tempat-tempat itu bisa membantu kita dalam Meditasi. Seandainya
tidak bisa tidak apa-apa, cukup cari tempat yang nyaman saja, tapi kalau bisa
seperti itu lebih baik.
Waktu
Meditasi sebenarnya bisa dilakukan
kapan saja. Tapi baik kalau kita melakukannya antara jam 03.00 – 06.00 dini
hari. Pertama karena saat itu udara bersih dan segar, kedua karena energi alam
yang halus cenderung bebas dari gangguan vibrasi lain. Dengan catatan khusus
faktor waktu ini bukanlah sebuah pakem, yang paling baik kita sendirilah yang
menentukan kapan akan Meditasi
sesuai kondisi diri kita masing-masing.
Asanas (Sikap Badan)
1. Badan
Badan mengambil sikap tubuh [asana] dengan padma asana atau padmasana, yaitu
posisi duduk berbentuk bunga padma.
Atau boleh juga mengambil sikap tubuh [asana] dengan ardha padmasanaatau ada yang menyebutnya dengan Sidha Asana, yaitu posisi duduk berbentuk setengah
bunga padma.
Silahkan bebas memilih yang mana yang kita paling merasa nyaman.
2. Punggung
Keadaan tulang punggung harus tegak lurus.
Tujuannya untuk menghindari bangkitnya api kundalini [kundalini shakti] tanpa
disadari. Bila kita belum biasa dengan posisi punggung tegak lurus ini, kita
bisa mula-mula melatihnya dengan bersandar pada dinding.
3. Lidah
Tekuk ujung lidah keatas agar menyentuh langit-langit mulut. Ini
terkait dengan sirkulasi energi dalam tubuh kita.
4. Mudra
Ada ratusan jenis mudra dengan fungsinya masing-masing. Tapi
disini yang kita gunakan adalah Jnana Mudra.
Letakkan kedua tangan diatas lutut [kaki] dan gunakan Jnana Mudra. Ujung ibu
jari bertemu dengan ujung telunjuk, tujuannya adalah keheningan bathin
[membentuk angka nol]. Tiga jari lainnya menghadap keluar [melepas], tujuannya
melepaskan [melampaui] Tri Guna :Sattvam, Rajas, Tamas, melalui ketiga jari. Mudra
ini terkait dengan aliran energi dari cakra-cakra dalam tubuh kita.
Pernafasan Sebagai Obyek Meditasi
Setelah melakukan semua hal yang diuraikan diatas, pejamkan mata
anda. Kemudian laksanakan ketiga hal ini secara bersamaan :
- Tarik nafas perlahan dari hidung dalam-dalam, simpan sebentar, lalu lepaskan pelan-pelan. Lakukan dengan berirama teratur.
- Pada saat yang bersamaan, pada saat menarik nafas, hitung tarikan nafas ini (dalam hati) sebagai : “satu”, pada saat melepas nafas, hitung pelepasan nafas ini (dalam hati) sebagai : “dua”. Tarikan nafas berikutnya hitung sebagai “tiga” dan kemudian pelepasan nafas hitung sebagai “empat”. Terus demikian sampai hitungan “delapan”. Setelah “delapan” kembali ulangi lagi dari awal (dari “satu”). Demikian seterusnya. Catatan : jumlah hitungannya jangan lebih atau kurang dari delapan. Hitunglah dari satu - delapan saja, jangan diubah-ubah.
- Pada saat yang bersamaan, fokuskan seluruh konsentrasi pikiran kita untuk mengamati udara yang keluar masuk. Amati pergerakan udara dari dia mulai masuk ke hidung kita, mengalirke dalam paru-paru kita, diam sejenak di dalam paru-paru kita, kemudian mengalir keluar dari paru-paru kita. Demikian seterusnya.
Penting : Lakukan ketiga hal ini secara bersamaan, dengan
berirama teratur.
Lima Tahapan Meditasi
Lakukanlah Meditasi
setiap hari secara rutin. Minggu pertama cukup 10 menit. Minggu berikutnya
tingkatkan jadi 20 menit. Terus demikian sampai kita bisa Meditasi antara 30 menit sampai dengan 1 jam.
Berikut adalah serangkaian tahapan dalam perjalanan meditasi kita :
1. Pratyahara – berusaha “memegang” Obyek
Pada mulanya, jadikanlah ujung hidung sebagai tempat mengamati
keluar-masuknya nafas. Berusahalah sungguh-sungguh konsentrasi, tapi tetaplah
santai. Kalau kita sungguh-sungguh, rata-rata bagi orang kebanyakan dalam waktu
3 bulan tahap pertama ini akan terlewati. Kita sudah bisa berkonsentrasi dengan
baik, objek mulai jelas dan sudah tertangkap dgn baik.
2. Dharana – “memegang” obyek dengan baik
Kalau setiap Meditasi
obyek sudah dapat terpegang dengan baik, berarti kekuatan konsentrasi kita
sudah terbentuk. Jangan terbelokkan oleh apapun yang muncul, selalu
kembali konsentrasi pada obyek Meditasi
[keluar-masuk nafas] dengan baik.
3. Dhyana – memasuki Meditasi
Apabila kita telah dapat “memegang” obyek Meditasi dengan baik, maka “saluran-saluran energi” dalam tubuh
kita akan mulai terbuka dan berkembang. Inilah tahap memasuki Meditasi. Pada setiap orang akan
mengalami pengalaman yang berbeda-beda, ada juga yang seolah tidak mengalami
hal ini tapi langsung ke tahap 4 [savikalpa samadhi].
Bagi yang mengalami, sensasinya bermacam-macam. Ada yang melihat
cahaya biru kecil, ada yang melihat cahaya dari langit menghujam ke seluruh
badan, ada yang melihat cahaya warna-warni yang indah sekali, ada yang tubuhnya
merasa ringan sampai seperti terbang, ada yang merasa terangkat dari tempat
duduknya, ada yang merasa tubuhnya membesar atau sebaliknya tubuhnya mengecil,
dan lain-lain.
Ada juga yang (kadang-kadang, jarang) menerima seperti wangsit
atau suruhan melalui suara yang masuk. Hati-hatilah disini, apalagi bila kita
tidak memiliki guru pembimbing, karena mungkin saja itu adalah suara
mahluk-mahluk bawah. Sehingga kalau kita mendengar suara apapun, abaikan
saja kembalilah pada obyek Meditasi.
Karena kita bukan mau jadi dukun atau paranormal.
Pada semua kejadian ini kita sama sekali tidak perlu takut,
sadari saja dan kembalilah ke obyek. Seringkali para pemula yang tidak mengerti
merasa takut dan tidak berani Meditasi
lagi. Padahal sesungguhnya inilah kemajuan dari Meditasi yang akan dialami oleh yogi yang benar.
4. Samprajnata Samadhi
Sebagian yogi seolah tidak mengalami tahap ketiga [karena untuk
mereka berlangsung sangat-sangat singkat], tapi langsung ke tahap ke-4 ini.
Sebabnya adalah karena kondisi bathin dan kondisi badan halus setiap orang yang
berbeda-beda.
Di tahap ini muncullah cahaya yang sangat terang (tapi sejuk,
tidak menyilaukan), yang kita lihat semata-mata hanya cahaya. Kita
akan berada pada puncak kebahagiaan-kedamaian yang luar biasa. Tidak
seperti kenikmatan nafsu duniawi, tapi sebentuk rasa damai luar biasa yang
sulit untuk dijelaskan. Biasanya berlangsung hanya sekitar 1-3 detik saja,
kemudian kita sadar dari Meditasi.
Selepas ini pikiran kita plong sekali, ringan bagaikan kapas. Kita merasa
sangat damai dan bahagia. Tidak ada beban lagi, tidak ada penderitaan, pikiran
benar-benar bebas lepas bagaikan berada di Svarga Loka. Inilah tahap ke-4, atau
samprajnata samadhi yang sedang kita alami.
Pikiran yang sudah diajak berlatih Meditasi dengan tekun, akan membersihkan kegelapan-kegelapan
bathin. Ketika bathin kta dalam keadaan bersih, dia ringan bagaikan kapas, dia
damai dan bahagia. Tidak ada beban yang negatif lagi. Semua sad ripu [kegelapan
bathin] tidak ada lagi dan kita benar-benar bebas lepas. Ini berlangsung lama
sekali.
Kalau kita tidak berhenti disini dan Meditasinya diteruskan, kita akan masuk tahap ke-5 yaitu
Asamprajnata Samadhi.
5. Asamprajnata Samadhi
Laksana menikmati sebuah pemandangan yang sungguh
indah, awalnya kita terpesona dan takjub [tahap 3], setelah itu timbul
kedamaian-kebahagiaan [tahap 4].
Setelah kedua proses ini batin mulai normal kembali dan
tenang-seimbang, inilah upeksha. Pada tahap upeksha ini, batin sepenuhnya
Hening. Tidak ada lagi gejolak. Ibarat air laut, tidak ada riak gelombang lagi.
Batin benar-benar tenang-seimbang. Dan antara subjek dan objek sudah manunggal,
tidak bisa dibedakan lagi mana subjek dan mana objek. Nafas adalah aku, aku
adalah nafas. Asamprajnata Samadhi.
No comments:
Post a Comment