Omed Omedan (Med Medan)
Ketika berkunjung ke Bali, pernahkah Anda disana kebetulan sedang menggelar Upacara Med Medan? Mungkin ketika kedatangan Anda ke Bali bertepatan dengan Upacara Nyepi maka besar kemungkinan upacara ini juga bakal bisa disaksikan dengan seksama karena perayaannya dilaksanakan pasca Upacara Nyepi dilakukan. Med Medan digelar tepat satu hari setelah Umat Hindu Bali menggelar Nyepi.
Upacara ini merupakan upacara kolot yang secara kultural masih
dipertahankan hingga kini oleh masyarakat Bali yang memang pada dasarnya
mencintai kebudayaan mereka. Belum ada data historis pastinya kapan dimulai
upacara ini oleh nenek moyang mereka. Namun yang jelas Med Medan ialah tradisi
yang telah berumur ratusan tahun dan dilestarikan secara turun-temurun hingga
masa kini.
Apa makna Med Medan? Upacara Med Medan mengandung makna tarik-tarikan
(yang berasal dari kata omed-omedan). Dalam sejarahnya, dulu Med Medan pernah
dilakukan bertepatan juga dengan Upacara Nyepi. Namun seorang tokoh puri
bernama Ida Bhatara Kompiang sedang sakit keras dan karenanya Upacara Med Medan
dilarang untuk dilaksanakan supaya tak mengganggu sakitnya tokoh tersebut.
Meski demikian, tetap saja ada beberapa warga yang bandel dengan menggelar
upacara ini.
Mendengar keramaian di depan purinya, Ida Bhatara Kompiang pun bangun
dan minta diantarkan ke depan puri untuk melihat apa yang terjadi. Ida Bhatara
pun diantarkan ke depan puri dan disana melihat ada banyak warga yang tetap
melaksanakan Upacara Med Medan yang memang sudah turun temurun itu. Ajaibnya,
secara berangsur penyakitnya Ida Bhatara mendingan sampai akhirnya sembuh
setelah menonton upacara ini. Karena keyakinan bahwa upacara ini bernilai
sakral, maka mulai saat itu upacara inipun tak pernah dilarang lagi.
No comments:
Post a Comment