viral

loading...

Saturday, November 29, 2014

Yoga Musryik, Yoga Dicuri

Yoga Setan, Yoga Dicuri


Media Hindu
Yoga seperti matematika. Keduanya berasal dari India. Keduanya memberi manfaat bagi manusia. Yang pertama dalam kesehatan fisik dan rohani. Yang kedua dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Einstein mengatakan, tanpa penemuan matematika oleh orang India, kemajuan ilmu pengetahuan seperti sekarang tidaklah mungkin.

Matematika diambil oleh orang Arab dari India ketika mereka menyerbu India pada abad ketujuh. Oleh Al Kawarizmi matematika dikembangkan di Arab dengan nama aljabar. Dari Arab matematika pergi ke Eropa. Itulah sebabnya orang Eropa menyebut angka-angka desimal yang kita pakai sekarang disebut angka Arab. Jelas ini tidak benar. Di samping bukti sejarah, ada bukti lain: huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri, sedangkan angka desimal ditulis dari kiri ke kanan. 

Berbeda dengan matematika, yoga sampai di Barat tidak melalui Arab. Orang Arab tidak mengambil yoga. Mereka menyerbu India untuk menjarah harta benda sambil memberi agama secara paksa. Yoga adalah praktik orang kafir, bertujuan menyatukan manusia (mahluk) dengan Tuhan (Khalik), suatu dosa besar di dalam Islam. Mereka hendak memisahkan Tuhan dari manusia sejauh tujuh lapis langit yang setiap lapis ditempuh selama 70 tahun cahaya. Andaikata mereka mengambil yoga, kemungkinan budaya kekerasan dalam tribalisme Arab, yang vibrasi negatifnya masih terasa sampai Cikeusik dan Temanggung, akan dapat dilembutkan. Tetapi itu pasti tidak menguntungkan upaya imperialisme mereka.

Yoga datang ke Barat dibawa langsung oleh orangorang Hindu India. Diawali oleh kedatangan Swami Vivekananda untuk menghadiri Parlemen Agama-Agama Dunia di Chicago pada tahun 1893.

Hu Shih, Duta Besar China untuk Amerika Serikat mengatakan, India menaklukan dan mendominasi China secara budaya (melalui Buddhisme) selama 20 abad tanpa pernah mengirim seorang prajuritpun melintasi perbatasan. Demikian juga, yoga, matematika, astronomi, geometri, catur, dll. diterima di seluruh dunia dengan damai. Tanpa paksaan atau bujukan.

Tetapi yoga yang dikenal di Barat dan juga di Indonesia oleh masyarakat banyak adalah Hatha Yoga. Kebanyakan dari mereka mempraktikan yoga untuk kesehatan, keindahan tubuh dan ketenangan batin. Tetapi yoga tidak sama dengan olah raga kebugaran atau fitness. Yoga jauh lebih luas dari itu.

S. Radhakrishnan menyatakan, ”badan harus didisiplinkan agar dapat melayani tujuan-tujuan kebenaran. Kita harus siap membuang beban-beban yang tidak Yoga Setan, Yoga Dicuri. perlu dan melakukan perjalanan dengan ringan. Disiplin jasmani menolong kita untuk melihat wajah Tuhan dan mendengar suaranya. Ia menolong kita untuk melihat kebutuhan dari orang-orang, dan melakukan tindak pelayanan baru, mengunjungi yang sakit, mempedulikan yang miskin, dan mengakhiri ketidakadilan di mana pun kita melihatnya.”

Tetapi yoga bukan hanya asana, postur-postur badan dari hata yoga. Masih ada beberapa macam yoga lagi, tiga yang utama, yaitu Karma, kerja tanpa pamerih; Bhakti, jalan pengabdian dan cinta kasih, Jnana, jalan pengetahuan. Yoga tidak hanya bertujuan membuat badan menjadi lebih sehat, pikiran lebih tenang, dan hati lebih sabar dan damai, sekalipun ini sudah sangat bagus. Yoga, memiliki tujuan yang lebih tinggi, yaitu persatuan jiwa dengan Tuhan, moksha.

Kata S.Radhakrishnan lagi, ”pencarian manusia bagi kesempurnaan terdiri dari mengorganisir hal-hal badan, pikiran, dan jiwa ke dalam suatu keseluruhan. Aktivitas jiwa manusia saling berhubungan, yang artistik dan yang etis, yang religius dan yang rasional. Manusia adalah suatu miniatur dari alam semesta di mana ia hidup. Manusia, sebagaimana dia adanya, adalah suatu mahluk transisi, satu eksperimen belum selesai. Ketika ia dibangunkan, ia hidup dalam damai dengan dirinya, ia berpikir dan bertindak dalam suatu jalan yang baru. Untuk kebangunan ini, manusia harus mengambil langkah lain di dalam evolusinya. Melalui cara dari tiga metode karma, bhakti, dan pengetahuan atau kontemplasi, yang tidak ekseklusif satu sama lain, kita dilahirkan kembali di dunia jiwa.” (Basic Writings, hal 222).

Sejalan dengan semakin meningkatnya popularitas dan penerimaan yoga, ada kontradiksi yang menimpa dirinya. Di satu pihak, ia hendak dipisahkan dari ibunya, yaitu Hindu (Sanatana Dharma). Yoga hendak dijadikan anak haram, agar mudah diambil jadi milik sendiri, tanpa perlu berterima kasih kepada siapapun. Di lain pihak, karena dicurigai mengancam dogma-dogma agama tertentu, yang dijaga dengan manajemen ancaman dan ketakutan, yoga dituduh sebagai setan. Dalam Hindu tidak ada konsep setan sebagai musuh Tuhan. Yoga justru ingin menghilangkan ketakutan tak berdasar ini. Yoga mengangkat danawa (raksasa) melalui manawa (manusia) menjadi dewata. *
Ngakan Putu Putra
Sumber : Media Hindu

No comments:

Post a Comment