Om Swastiastu, Salam Agama Hindu
Om Swastiastu merupakan
salam yang dimiliki oleh umat hindu, disamping sebagai salam, kalimat Om
Swastiastu juga merupakan doa yang memiliki makna yang luar biasa. Dengan mengucapkannya
maka seseorang telah memperoleh pahala. Kata Om Swastiastu mengandung arti
Semoga semua dalam lindungan Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendoakan
orang yang kita temui dengan kalimat Om Swastiastu, tentu hal itu mendatangkan
banyak pahala, anggap saja jika kita bertemu 1000 orang dan mengucapkanya
sebanyak 1000 kali, tentu pahala yang diperoleh dikalikan 1000. Dari situ dapat
kita mulai menyadarkan diri untuk membiasakan mengucapkan salam “Om Swastiastu.
Adapun penjelasan
mengenai kata tersebut, dapat dilihat dari percakapan Rsi dengan seorang
suyasa.
Setelah sang Suyasa
memperbaiki cara duduknya. Rsi Dharmakerti pun mulailah:
“Anakku, tadi anakku
mengucapkan panganjali: “Om Swastyastu”. Tahukah anakndaapa artinya?
Jika belum, dengarlah!
OM adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi.
Nanti akan Guru
terangkan lebih lanjut.
Kata Swastyastu terdiri
dari kata-kata Sansekerta: SU + ASTI + ASTU, Su artinya baik, Asti artinya
adalah, Astu artinya mudah-mudahan.
Jadi arti keseluruhan OM
SWASTYASTU ialah “Semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang Widhi”.
Kata Swastyastu ini berhubungan
erat dengan simbol suci Agama kita yaitu SWASTIKA yang merupakan dasar kekuatan
dan kesejahteraan Buana Agung (Makrokosmos) dan Buana Alit (Mikrokosmos).
Bentuk Swastika ini
dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan galaksi atau kumpulan bintang-bintang
di cakrawala yang merupakan dasar kekuatan dari perputaran alam ini. Keadaan
alam ini sudah diketahui oleh nenek moyang kita sejak dahulu kala dan lambang
Swastika ini telah ada beribu-ribu tahun sebelum Masehi. Dan dengan ucapan
panganjali Swastyastu itu anakku sebenarnya kita sudah memohon perlindungan
kepada Sang Hyang Widhi yang menguasai seluruh alam semesta ini. Dan dari
bentuk Swastika itu timbullah bentuk Padma (teratai) yang berdaun bunga delapan
(asta dala) yang kita pakai dasar keharmonisan alam, kesucian dan kedamaian
abadi.
Sang Suyasa:
Oh Gurunda, maafkan
kalau hamba memotong. Hamba tidak mengira demikian luas maksud dari ucapan
panganjali atau penghormatan hamba tadi itu. Betul-betul hamba tidak tahu
artinya. Hamba hanya mendengar dmeikian, lalu hamba ikut-ikutan saja.
Rsi Dharmakerti:
Memanglah demikian tingi
nilai dari ajaran Agama kita anaknda. Guru gembira bahwa anaknda senang
mendengarnya. Ketahuilah bahwa kata SWASTI (su + asti) itulah menjadi kata
SWASTIKA. Akhiran “ka” adalah untuk membentuk kata sifat menjadi kata benda.
Umpamanya: jana - lahir; janaka - ayah; pawa - membakar; pawaka - api, dan
lain-lainnya.
Ingatkah anaknda apa
yang Guru pakai untuk menjawab ucapan panganjali itu?Rsi Dharmakerti:
Tidak mengapa anaknda,
Guru akan jelaskan bahwa arti kata OM SHANTI, SHANTI, SHANTI itu ialah: Semoga
damai atas karunia Hyang Widhi”
Shanti artinya damai.
Dan jawaban ini hanya diberikan oleh orang yang lebih tua kepada yang lebih
muda. Sedangkan jawaban atau sambutan terhadap panganjali “Om Suastiastu” dari
orang yang sebaya atau dari orang yang lebih tua cukuplah dengan Om Swastiastu
yaitu sama-sama mendoakan semoga selamat. Hanya yang lebih tua patut memakai.
Om Shanti, Shanti, Shanti terhadap yang lebih muda. Atau dipakai juga untuk
menutup suatu uraian atau tulisan.
Sang Suyasa:
Gurunda, maafkan atas
kebodohan diri hamba. Akan sangat banyak yang hamba tanyakan supaya benar-benar
sirnalah segala kegelapan yang melekat di jiwa hamba.
Gurunda, walaupun
kedengarannya agak ke-kanak-kanakan maafkanlah jika anaknda bertanya apa arti
agama itu sendiri.
No comments:
Post a Comment