viral

loading...

Tuesday, November 25, 2014

Mitologi Ilmu Leak Bali

Asal-Usul Ilmu Leak Bali

Leak Bali
Penggambaran Leak Bali
Ladang Informasi - Di Indonesia, Istilah Leak dan Bali adalah dua hal yang tak terpisahkan. Leak merupakan sisi mistis dalam kehidupan masyarakat Bali. Apakah sebenarnya Leak Bali? Istilah yang begitu fenomenal di Bali, dan tak sedikit membuat merinding bagi yang mendengarnya.
Maaf, penulis menceritakan ini bukan dari pengetahuan pribadi, sebagian besar isi artikel adalah kutipan dari banyak sumber. Jika anda meragukan kebenarannya, penulis tidak bisa menjawabnya. Untuk itu sebaiknya berkonsultasi pada tokoh/sesepuh Bali yang memang benar-benar tahu mengenai mitologi Leak Bali.Dan semua ini kembali lagi pada keyakinan masing-masing, dan tidak ada sedikit pun maksud dari penulis untuk menyinggung orang atau masyarakat tertentu selain hanya sebagai bacaan untuk diketahui saja.

Mitologi Bali, Leak, Pengeleakan dan Sejarahnya.

Sebenarnya istilah Leak Bali lebih luas lagi artinya, yaitu ada yang namanya Leak dan Pengeleakan.Pada masyarakat Bali sendiri, membicarakan tentang kata Leak atau Pengeleakan masih merupakan suatu hal yang tabu. Seseorang yang diketahui memiliki ilmu ngLeak tidak boleh disinggung-singgung tentang ilmunya.Jika Anda percaya Leak, sebaiknya tidak sembarangan membicarakan tentang Leak kepada setiap orang yang tidak anda kenal di Bali.

Leak

Leak adalah sebutan untuk makhluk halus yang digambarkan memiliki perujudan yang menakutkan.Makhluk halus yang disebut Leak ini ada dua nama, yaitu :

1. Rangda

Rangda merupakan ratu dari para Leak , konon katanya perwujudan amarah Dewi Durgha, istri dari dewa siwa (mitologi Hindu bali). Wujudnya memiliki wajah dengan mata melotot, kuku yang panjang panjang, gigi taring yang sangat panjang, lidahnya yang menjulur sampai kaki terdapat banyak bola api diatas lidahnya dan membawa kain putih di tangannya. Rangda biasanya muncul di Pura Dalem (pura tempat memuja dewa Siwa, selalu berada di dekat kuburan) padahari hari tertentu, konon seseorang yang melihat Rangda akan sakit parah selama 3 hari, dan seseorang yang disentuh dengan kain putih milik rangda akan mati dan tidak dapat lahir kembali (Reinkarnasi). Jika anda melihat rangda, sebaiknya lari sekencang kencangnya ke tempat yang sejauh jauhnya, jika anda beruntung anda masih bisa hidup lebih lama.

2.Celuluk

Bukan Ce Luluk atau Teh Luluk, Celuluk adalah Leak dan merupakan anak buahnya si Rangda.Rupa wajah celuluk  memiliki ciri mata yang berlubang, gigi yang besar besar dan kepala yang botak bagian depan. Walaupun serem, Celuluk tidak bisa membunuh manusia, karena dia adalah Leak yang sangat penakut. Walaupun ia sendiri penakut, Namun celuluk sangat suka menakut nakutii manusia. Celuluk memiliki tawa yang sangat mengerikan dan wujud yang seram, namun jika kita mengancam Celuluk, dia akan ketakutan dan menghilang. Celuluk biasa muncul di hutan hutan, sungai, jembatan yang sepi, serta perempatan jalan yang dekat dengan kuburan. Celuluk lebih sering muncul dihadapan manusia ketimbang Leak Leak lainnya.

Pengeleakan

Pengeleakan adalah ajaran ilmu hitam dari bali, dimana penganutnya akan menjalani kehidupan sebagai Leak.Mereka yang menjalani kehidupan sebagai Leak ini konon akan memperoleh keabadian (mortal :)). Seperti pada jenis ilmu lain, Pengeleakan juga memiliki tingkatan (level).Tingkat ilmu pengleakan dapat dilihat dari wujud ketika menjadi Leak, yang paling rendah adalah berujud seekor anjing, sedangkan yang paling tinggi adalah berujud seekor kera. Ilmu Pengeleakan merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan di bali, seseorang yang diketahui memiliki ilmu ngeleak tidak boleh disinggung tentang ilmunya.Jika tersinggung, pelaku Pengeleakan yang sudah tinggi levelnya konon bisa membunuh orang satu desa dalam satu malam.

Asal Usul Ilmu Leak

Kisah Leak ini ceritanya sangat panjang, kira-kira dimulai  sejak jaman kerajaan-kerajaan  di Indonesia. Konon pada masa pemerintahan Airlangga (1006 – 1042 M),  di Jawa Timur hidup seorang janda sakti mandraguna, yaitu bernama bernama Dayu Datu dari Desa Girah. Desa ini terletak di wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Dayu Datu inilah yang kemudian dikenal sebagai Calonarang, yang diyakini sebagai orang yang pertama menulis ilmu sihir Pengeleakan.
Calonarang menuliskan semua ilmu sihir yang dikuasainya kedalam sebuah “Kitab”, dan oleh pengikutnya disebut Kitab Calonarang. Namun Mpu Bharadah yang juga sakti mandraguna berhasil mengalahkan dan membunuh Calonarang, agar kitab dan ajaran ilmu hitam calonarang  tidak tersebar luas.
Seharusnya masalah calonarang dan kitab sihirnya sudah selesai sampai disini, namun sayangya , murid-murid calonarang  tidak ikut terbunuh, dan mereka berhasil melarikan diri ke Bali.Hingga akhirnya mereka melestarikan ilmu yang didapat dari gurunya tersebut di Bali. Itulah kenapa ilmu sihir yang disebut Pengeleakan itu lestari di Bali.
Yang menarik pada masa itu, agama yang populer adalah agama Budha aliran Tantrayana. Tantrayana mengajarkan cara pintas menuju Moksa. Upacara yang dilakukan antara lain menari-nari di atas kuburan dengan iringan musik (instrumen kangsi dan kemanak) sambil minum darah dan makan daging mayat yang dilakukan pada malam hari sambil bertelanjang badan.
Ajaran ini kemudian dianut juga oleh raja Kertanegara (1268-1292 M) dari kerajaan Singasari. Dengan cara demikian terjadilah pertemuan jiwa antara pelaku upacara dengan dewanya (lihat juga naskah Tantu Panggelaran disertasi dari Th. Pigeud 1924). Meskipun Ajaran Tantra ditujukan untuk kebaikan ,  diyakini Calonarang juga melakukan ritual yang serupa yang dia lakukan untuk menyembah/memohon pada Batari Durga, yang notabene adalah salah satu dewi agama hindu.
Kata “kiri” atau kekirian dimana-mana selalu berkonotasi buruk, atau melawan mainstream. Demikian juga pada masyarakat Bali, kata “kiri” adalah untuk menyebut golongan  ilmu-ilmu atau ajaran yang bertentangan dengan norma dan agama. Dalam hal ini,   ilmu Pengeleakan digolongkan ke dalam “Aji Wegig”. Aji artinya ilmu, dan wegig artinya sifat yang suka mengganggu orang lain. Karena sifatnya negatif, maka ilmu ini disebut “panNgiwa” ( Ngiwa berasal dari kata kiwa (Bahasa Bali) artinya kiri. Pangiwa artinya pelaku perbuatan tidak terpuji/jahat.
Ilmu Leak atau Pengeleakan ini bisa dipelajari dari lontar “ lontar yang memuat serangkaian amalan Ilmu Hitam. Lontar“lontar adalah sebutan buku “ buku dari jaman kuno, yaitu terbuat dari daun pohon lontar yang dibuat sedemikian rupa , dan diatas lontar diisi tulisan aksara Bali dengan bahasa yang sangat sakral.
Para pengikut atau murid-murid  Calonarang yang melarikan diri ke bali kemudian menuliskan Ilmu sihir yang dikenal Pengeleakan pada kitab lontar.Mereka membuatnya dalam empat kitab yaitu :
  • Lontar Cambra Berag
  • Lontar Sampian Emas
  • Lontar Tanting Emas
  • Lontar Jung Biru.

Tak hanya ilmu lain yang mengenal tingkatan, ilmu Leak atau Pengeleakan juga terdiri dari beberapa tingkatan, yakni:

  1. Pengeleakan Tingkat Bawah, orang yang bisa ngeleak di tingkat ini bisa merubah wujudnya menjadi binatang seperti monyet, anjing, ayam putih, kambing, babi betina dan lain “ lain.
  2. Pengeleakan Tingkat Menengah, orang yang bisa ngeleak pada tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Burung Garuda bisa terbang tinggi, paruh dan cakarnya berbisa, matanya bisa keluar api, juga bisa berubah wujud menjadi Jaka Tungul atau pohon enau tanpa daun yang batangnya bisa mengeluarkan api dan bau busuk yang beracun.
  3. Pengeleakan Tingkat Tinggi, orang yang bisa ngeleak tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Bade yaitu berupa menara pengusungan jenasah bertingkat dua puluh satu atau tumpang selikur dalam bahasa Bali dan seluruh tubuh menara tersebut berisi api yang menjalar “ jalar sehingga apa saja yang kena sasarannya bisa hangus menjadi abu.

Konon ilmu-ilmu yang ditulis oleh murid-murid calonarang tadi hanya sebagian dari apa yang mereka ingat. Sementara  isi kitab Calonarang itu sendiri jauh lebih lengkap, dan tentunya jauh lebih mengerikan.Itulah sekelumit Cerita sejarah Leak Bali, yang kita rangkum dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment