viral

loading...

Thursday, May 10, 2018

Renungan Suci Tentang Kehidupan


Memaknai Hidup Dalam Ajaran Agama Hindu

KelahiranLadang Informasi - Apakah Hidup itu? Kenapa kita harus lahir ke dunia? Pertanyaan semacam ini sering muncul dalam benak kita. jika kita sadari, benar apa yang disebutkan oleh istilah "Hidup Sederhana". Namun, kebanyakan insan di dunia ini, terkadang tidak sadar karena pengaruh sifat-sifat duniawi dalam dirinya.

Untuk itu, sebagai bahan renungan, kita dapat sadari, apakah hidup itu sesungguhnya?
Hidup didalam atma yang abadi,
Untuk menikmati kebahagiaan jiwa,
Memuja Dewa setiap saat,
Adalah hidup yang sesungguhnya.
Melakukan japa atas nama Dewa
Menyanyikan kemuliaanNya
Selalu mengingat-Nya setiap saat
Adalah hidup yang sesungguhnya
Melaksanakan Yama, Niyama,
Melayani kaum miskin dan mereka yang lemah
Mendengarkan Sruti-Sruti
Adalah hidup yang sesungguhnya
Merenung dan bermeditasi
Melayani guru
Mengikuti petunjuk-petunjuknya
Adalah hidup yang sesungguhnya
Menyadari keberadaan diri sendiri
Melihat diri yang tunggal dimana-mana
Meraih Brahma jnana
Adalah hidup sesungguhnya
Hidup untuk melayani umat Manusia
Melakukan penendalian diri
Mengekang pikiran dan panca indra
Adalah hidup sesungguhnya
Melakukan pranayama
Mempraktekkan Brahma vicara
Selalu berketetapan hati
Adalah hidup sesungguhnya
Hidup didalam Om
Melantunkan Om
Bermeditasi pada Om
Adalah hidup sesungguhnya
Mengabaikan nama-nama dan bentuk-bentuk
Mengambil intisari tersembunyi didalamnya
Meminum nektar keabadian
Adalam hidup sesungguhnya
Demikian yang dapat menyadari makna dari kehidupan.
Lalu, Apakah sesungguhnya kematian?
Tiada mempelajari gita, berbagai Upanisad, setiap hari
Tidak mengingat Tuhan setiap hari
Tidak melayan Sadhu dan guru
Adalah kematian sesungguhnya
Tidak memiliki pandangan yang sama
Tidak memiliki pikiran seimbang
Tidak memiliki atma drsti
Adalah kematian sesungguhnya
Tidak memiliki Brahma jnana
Tidak simpatik dan dermawan
Tidak melakukan perbuatan amat
Adalah kematian sesungguhnaya
Menilai seseorang dari penampilan pisik
Melupakan sifat suci orang itu
Hidup tanpa tujuan
Adalah kematian sesungguhnya
Makan dan minum-minuman dan bergembiraMengabiskan waktu dengan kegiatan tak bergunaMenghilangkan kehormatan dan nama seseorangAdalah kematian sesungguhnya
Membicarakan orang lain, memaki, berbohong,
Menjelekkan orang lainBerlaku tidak jujur, memlsu dan menipuAdalah kematian sesungguhnya Memperoleh uang dengan tida sah
Menyakiti hati perempuan
Melukai orang lain
Adalah kematian sesungguhnya
 Hidup menuruti hawa nafsu
Memboroskan energi vital
Berpenampilan yang mengundang nafsu
Adalah kematian sesungguhnya
Demikianlah sesungguhnya kematian itu, yang sebagian besar dari kita takut menghadapinya.

dan yang terakhir, kenapa kita harus hidup namun pada akhirnya akan mati? 

Kelahiran dan kematian adalah dua adegan mayaDalam drama alam raya iniSungguh tiada yang lahir tiada yang matiTiada yang datang tiada yang pergi
Ia adalah sulapan maya
Ia adalah permainan pikiran
Hanya Brahmanlah yang ada
Ada kelahiran bagi sang raga sendiri
Lima unsur bersatu membentuk raga
Atma tak terlahirkan dan tak bisa mati
Kematian meninggalkan lubang badan kasar
Bagaikan sebuah tidur panjang
Kelahiran bagaikan bangun dari tidur
Janganlah takut akan kematian, O Brahman
Hidup ini terus bergulir
Bunga mungkin layu namun wanginya menyebar

Badan kasar boleh terurai
Namun wewangian abadi dari jiwa
Senantiasa tersisa
Belajarlah mengenali perbedaan

Yang nyata dan tidak nyata
Berfikirlah selalu tentang Dia yang tidak terbatas
Dia yang tidak dilahirkan dan tidak mati
Melampaui Maya dan Moha

Pergilah melewati tiga GunaLepaskanlan keterikatan pada badan kasarBebaskanlah dirimu dari kelahiran dan kematianDan bersatu didalam pokok keabadian.

Demikian Renungan Suci yang dapat kita aplikasikan dalam menyadari akan arti kehidupan ini.

No comments:

Post a Comment