Makna Perayaan Sivaratri
Harisuci Sivaratri merupakan hari raya yang dirayakan
berdasarkan sasih, jadi dalam kalender masehi, sivaratri dirayakan setahun
sekali, yaitu pada hari ke 14 paruh gelap bulan ketujuh (panglong ping 14 sasih
kapitu) sekitar bulan Januari-Februari. Penyambutanya ditandai dengan
pelaksaaan brata Sivaratri.
Perayaan hari raya keagamaan umumnya berkaitan dengan
peristiwa tertentu dalam pertumbuhan dan perkembangan agama tersebut. Akan tetapi,
perayaan hari raya Hindu pada umumnya jarang berkaitan dengan peristiwa nyata. Hari
raya Hindu lebih tepat disebut sebagai perlambangan atau symbol yang kaya akan makna filosofis. Dengan demikian
memperingati hari raya Hindu tidak cukup hanya dengan melaksanakan ritualitas
saja, tetapi juga harus dikaji tentang ajaran yang tersembunyi di dalamnya. Seperti
aspek filosofis, etis dan hal-hal yang berkaitan dengan brata, upacara dan tata
pelaksanaan brata Sivaratri.
Sivaratri banyak memiliki sumber-sumber, baik yang
terdapat pada Purana maupun Kakawin yang banyak dikenal di Bali. Dari sumber-sumber
inilah pelaksanaan brata Sivaratri diambil, sehingga dalam pelaksanaanya di
Indonesia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jagra, upawasa dan mona brata. Dari sumber-sumber
tersebut juga dapat diperoleh makna dan arti filosofis dari Sivaratri, seperti
:
Dalam lontar Lubdhaka juga disinggung mengenai pahala brata Sivaratri yang dilakukan Lubdhaka
berupa Surga loka dan terhapus segala dosanya. Hal ini memunculkan kontroversi
dikalangan umat Hindu “Apakah Dosa DapatTerhapus?”, ada yang berpendapat bahwa dosa dapat terhapuskan dengan
melaksanakan brata Sivaratri, dan ada
juga berpendapat bahwa dosa itu tidak dapat terhapuskan, karena menurut ajaran karma phala, sekecil
apapun perbuatan kita lakukan pasti akan mendapatkan hasilnya. Perbuatan baik, tentu menghasilkan pahala baik dan perbuatan buruk akan menghasilkan yang buruk juga.
apapun perbuatan kita lakukan pasti akan mendapatkan hasilnya. Perbuatan baik, tentu menghasilkan pahala baik dan perbuatan buruk akan menghasilkan yang buruk juga.
No comments:
Post a Comment