viral

loading...

Tuesday, January 28, 2014

Pendidikan Kurikulum 2013

Greater Indonesia or in the Malay language, In...
Greater Indonesia or in the Malay language, Indonesia Raya or Melayu Raya was a political concept that sought to bring the so-called Malay race together by uniting the British territories on the Malay Peninsula and Borneo that formed Malaysia with the Dutch East Indies (Indonesia). It was espoused by students and graduates of Sultan Idris Training College for Malay Teachers in the late 1920s, and individuals from Sumatra and Java including Muhammad Yamin and Sukarno in the 1950s. (Photo credit: Wikipedia)

Pendidikan Berstandar Kurikulum 2013

pendidikan
animasi Pendidikan Kurikulum 2013
Pendidikan yang baik dan keberadaan lingkungan yang baik menjadi pendukung utama dalam pembangunan berkelanjutan. Lingkungan yang baik, tentunya harus terus dijaga secara berkesinambungan hingga ke generasi selanjutnya. Terkait dengan perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi, dunia pendidikan mengambil peran penting untuk menjadi media transformasi.
 
“Jika tidak disikapi dengan bijak, maka kondisi iklim saat ini akan merampas hak hidup anak cucu kita nanti di masa depan,” demikian disampaikan koordinator nasional pendidkan untuk pembangunan berkelanjutan UNESCO, Nur Endah Mochtar, saat pembukaan workshop perubahan iklim yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemdikbud, di Gedung D Kemdikbud, Senin (27/01/2014).
 
Endah mengatakan, melaksanakan pembangunan berkelanjutan bisa dilakukan dengan merubah pola pikir, terutama pada generasi penerus. Hal tersebut sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang telah diluncurkan pada Tahun Pelajaran 2013/2014 lalu, yaitu Kurikulum 2013.
 
“Di Kurikulum 2013, anak diajak untuk berpikir terintegrasi, secara utuh, sehingga pengetahuan mereka tidak sepotong-sepotong,” katanya. Endah menerangkan, Kurikulum 2013 memiliki konsep agar siswa dalam proses pembelajaran dapat melakukan lima hal, yaitu, mengamati, menanya, menalar, bereksperimen, dan membangun jejaring.
 
"Jadi kita tidak usah khawatir, antara pembangunan berkelanjutan dengan Kurikulum 2013 itu sudah sejalan," terangnya.
 
Senada dengan Nur Endah, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang pendidikan (Wamendik) Musliar Kasim mengatakan, dalam Kurikulum 2013 Kemdikbud telah memasukkan materi perubahan iklim pada setiap jenjang. “Pengajaran tentang perubahan iklim ini dapat dilakukan pada berbagai mata pelajaran yang relevan,” katanya.
 
Selama ini, kata Wamendik, konsep pembelajaran tentang alam telah diberikan kepada siswa. Namun dengan Kurikulum 2013, konsep tersebut tidak sekadar diketahui, tapi juga diimplementasikan oleh para siswa. Sehingga pendidikan sebagai pendukung pembangunan berkelanjutan bisa dicapai.
Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment