viral

loading...

Saturday, January 11, 2014

Mewujudkan Guru Kreatif, Inovatif dan Intelektual

Kedudukan Guru dan Politik Indonesia



Kedudukan Guru
Logo PGRI
Sejak berlakunya Otonomi Daerah (Otda) pasca reformasi yang diatur melalui UU No. 32 tahun 2004, tentang pemerintahan Daerah yang di dalamnya juga menyangkut otonomi pendidikan, banyak terjadi kasus politisasi terhadap pendidik/guru dan tenaga kependidikan. Cukup banyak guru yang tidak memiliki kompentensi memadai, diangkat menjadi kepala sekolah atau menduduki jabatan lain yang cukup strategis, dan bahkan ada yang sampai menjadi kepala dinas pendidikan, lantaran mendukung bupati/walikota terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dan begitu juga sebaliknya, mereka yang dianggap cenderung berpihak kepada lawan politiknya, meski sangat berkompeten dan memiliki prestasi segudang, harus lengser atau tergusur.

Keadaan semacam ini ternyata menjadi perhatian besar Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh karena itu, pada kesempatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-68 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 27 November 2013 lalu, Beliau berpesan hendaknya guru tidak terseret ke kancah politik praktis. “ Kepada para politisi, jangan mengorbankan guru dengan cara meminta melalukan sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh Undang-Undang, biasanya kalau ada apa-apa yang menjadi korban juga guru” Himbaunya, seraya mengharapkan agar para gubernur, walikota dan bupati memperhatikan hal ini. Namun, bukan berarti para guru menjadi apatis terhadap politik di Indonesia, beliau juga berharap, agar guru berpartisipasi dalam pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) untuk menggunakan hak suaranya, guna menentukan nasib bangsa ke depan. Hal ini disampaikan di depan 10.000 guru dari berbagai daerah di seluruh Nusantara dalam Peringatan HGN dan Hut PGRI Ke-68.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
SBY dan Ani saat HUT-PGRI ke-68

Disamping itu, Presiden juga mengingatkan bahwa “bangsa yang unggul adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang unggul dan maju pula. Manusia yang unggul adalah hasil dari pendidikan yang maju. Guru dan dosen adalah penentu keberhasilan dan kemajuan pendidikan kita, oleh karena itu, marilah terus kita tingkatkan keunggulan dan daya saing bangsa, agar bangsa Indonesia makin ke depan semakin maju, adil dan sejahtera”. Imbuhnya.



*Sumber Referensi : BPSDMPK dan PMP Kemendikbud



Baca Juga artikel lainnya di Disini 
Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment