Sertifikasi Guru
Istilah Sertifikasi Guru dan Dosen dikalangan dunia pendidikan Indonesia bukan hal yang asing lagi ditelinga kita. Sebagai seorang tenaga pengajar, tentu sangat mengidam-idamkan dapat memperoleh sertifikat tersebut, karena memiliki harga 1 X gaji pokok bulanan.
Hal ini merupakan program pemerintah untuk memajukan kesejahteraan kaum pelita bangsa di Indonesia.
Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang memenui persyaratan. Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk sasaran guru PNS dan guru bukan PNS pada semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sasaran peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan ditentukan kemudian setelah proses verifikasi data peserta sertifikasi guru selesai dilaksanakan. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN).
Sasaran peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan ditentukan kemudian setelah proses verifikasi data peserta sertifikasi guru selesai dilaksanakan. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN).
Adapun, kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang tenaga pengajar untuk memperoleh Sertifikat ini adalah :
1. Sebagai seorang Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang aktif. PTK Aktif 2014, dapat dilihat Disini.
2. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kecuali guru Pendidikan Agama. Sertifikasi bagi guru Pendidikan Agama dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama (Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/ 2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007).
3. Telah memiliki masa kerja > 5 Tahun atau lebih. Ditunjukan dengan Surat Keterangan Mengajar.
4. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.
5. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
a) Diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum berlakunya PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), dan
b) Memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan.
6. Guru yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila:
a) Pada 1 Januari 2013 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau
b) Mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).
7. Sudah menjadi guru pada suatu satuan pendidikan (PNS atau bukan PNS) pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan tanggal 30 Desember 2005. Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013.
8. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap minimal 2 tahun secara terus menerus dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari Bupati/Walikota.
9. Pada tanggal 1 Januari 2014 belum memasuki usia 60 tahun.
10. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti PLPG yang menyebabkan tidak mampu mengikuti PLPG, maka LPTK BERHAK melakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksanaan kesehatan menyatakan peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaannya dalam PLPG.
11. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). PTK Aktif 2014, dapat dilihat Disini.
Panduan Sergur Selengkapnya, Dapat dilihat Disini
No comments:
Post a Comment