Sivaratri, Momen Introspeksi Diri
Rabu (29/1) ini, umat Hindu kembali merayakan Sivaratri. Hari suci yang datang setahun sekali itu dirayakan tepat pada hari ke-14 paruh gelap, bulan ketujuh (panglong ping 14 sasih kapitu). Lalu, apa sesungguhnya hakikat Sivaratri?Deva Siva |
Secara tatwa sesungguhnya Sivaratri merupakan malam perenungan
dosa, (bukan peleburan dosa), dengan tujuan tercapainya kesadaran diri. Secara
tatwa, sesungguhnya Sivaratri itu simbolisasi dan aktualisasi diri dalam melakukan
pendakian spiritual guna tercapainya penyatuan Siwa, yaitu bersatunya atman
dengan paramaatman atau Tuhan penguasa jagat raya itu sendiri.
Sebagai malam perenungan, umat mestinya melakukan evaluasi atau
introspeksi diri atas perbuatan-perbuatan selama ini. Pada malam pemujaan Siwa
ini umat mohon diberi tuntunan agar keluar dari perbuatan dosa.
Sementara dalam konteks kekinian, tokoh Lubdaka dalam teks cerita
Mpu Tanakung dinilai telah mengalami ''reinkarnasi'' menjadi Lubdaka-Lubdaka
kontemporer. Misalnya, bereinkarnasi menjadi orang-orang yang ''memburu''
danau, gunung, loloan, laut dan hutan, dengan tujuan mengeruk dan menumpuk
keuntungan.
Perlakuan Lubdaka kontemporer melakukan
eksploitasi terhadap kawasan yang disucikan umat Hindu itu, sangatlah
kontradiktif dengan praktik yadnya yang dilakukan umat Hindu, seperti wana
kerthi, samudera kerthi, danu kerthi dan giri kerthi. Yadnya itu digelar dengan
tujuan mencapai keharmonisan alam.
Pada saat Sivaratri inilah para Lubdaka
kontemporer mesti melakukan introspeksi. Mudah-mudahan setelah itu mereka tidak
berambisi mencederai danau dan menambah dosa.
Malam Sivaratri merupakan momen introspeksi
diri, guna menyadari perbuatan-perbuatan dosa atau kekeliruan selama ini.
Teks-teks atau purana yang menjadi landasan perayaan Sivaratri
cukup beragam seperti Padma Purana, Siwa Purana, Sivaratri kalpa dan
sebagainya. Lewat kekawin Sivaratrikalpa karya Mpu Tanakung,
umat tampaknya lebih mudah memaknai esensi Sivaratri.
Waktu pelaksanaan Sivaratri pun dipilih yakni waktu
yang paling tepat -- panglong ping 14 sasih kapitu. Saat itulah umat melakukan
brata Sivaratri seperti upawasa (puasa), monobrata (diam) dan jagra
(melek atau tak tidur semalam).
Umat manusia dalam perjalanan hidupnya tentu banyak memiliki
kekurangan. Karena itu hari suci Sivaratri ini merupakan momen yang
tepat untuk melakukan perenungan atau penyadaran diri. ''Apa yang telah
dilakukan selama ini. Dari introspeksi itu diharapkan terjadi peningkatan diri
atau pembenahan-pembenahan untuk mencapai suatu keharmonisan.
Sementara dalam buku ''MemahamiMakna Sivaratri'' karangan IBG
Agastia disebutkan, ada sejumlah sumber Sansekerta memuat uraian tentang Sivaratri
yaitu Siwa Purana, Skandapurana, Garuda Purana, dan Padma Purana. Sementara
sumber Jawa Kuno juga memuat tentang Siwararti yakni kekawin Sivaratrikalpa
-- yang dalam kehidupan masyarakat lebih dikenal dengan sebutan kakawin Lubdaka
karya Mpu Tanakung. Karya sastra kekawin ini ternyata bersumber dari Padma
Purana.
Melalui kekawin itu, Mpu Tanakung menceritakan kisah seorang
papa, si Lubdaka, yang karena melaksanakan brata Sivaratri pada malam Siwa
yang suci, akhirnya mendapat anugerah Batara Siwa. Melalui kekawin itu Mpu
Tanakung sesungguhnya telah menguraikan aspek-aspek filsafat agama, tata susila
agama dan upacara agama menurut ajaran Siwa yang dapat dipakai pedoman dalam
kehidupan.
Sivaratri mengandung ajaran penyadaran diri
manusia tentang dari mana semua makhluk ini berasal, semua makhluk hidup
berkembang dan kemudian ke mana mereka lebur. Selanjutnya dengan akal sehat,
sebagaimana disiratkan dalam kitab suci, menemukan dirinya sendiri untuk
menjawab apakah realitas tertinggi yang menjadi tujuan dan asal-muasal itu ada.
Sivaratri
merupakan malam yang penuh kesucian (nirmala). Umat manusia memfokuskan seluruh
pikirannya kepada Siwa, penguasa jagat raya. Pelaksanaan brata Sivaratri
dapat dikatakan sebagai jalan pendakian menuju pembebasan.
Dikutip dari wawancara Gusti
Ketut Widana (pengamat agama) dan Made Surada (salah satu dosen IHDN Denpasar)
No comments:
Post a Comment