Stana dalam Pelinggih Padmasana
Stana Sanghyang Siwa Raditya
Deva Siva |
Dalam lontar Siwagama diuraikan bahwa Bhatara Siwa mempunyai
murid-murid terdiri dari para dewa. Diantaranya ada murid yang paling pintar
dan bisa meniru Siwa, murid ini adalah Bhatara Surya; oleh karena itu Bhatara
Surya dianugrahi nama tambahan: Sanghyang Siwa Raditya dan berwenang sebagai
wakil-Nya di dunia.
Stana Bhatara Guru.
Sebagai rasa hormat dan terima kasih Bhatara Surya atas anugerah
yang diberikan, maka Siwa dipuja sebagai guru, dan selanjutnya Siwa dikenal
juga sebagai Bhatara Guru.
Stana Bhatara Surya.
Bhatara Siwa acintya. Bila manusia ingin mengetahui
kemahakuasaan Bhatara Siwa, lihatlah matahari karena mataharilah sebagai salah
satu contoh asta aiswarya-Nya, karena kehidupan di dunia bersumber dari
kekuatan energi matahari.
Stana Sanghyang Tri Purusa.
Dalam Wrhaspati Tattwa, Sangyang Widhi dinyatakan sebagai Tri
Purusa, yaitu: Parama-Siwa, Sadha-Siwa, dan Siwa. Parama-Siwa, adalah Sanghyang
Widhi dalam keadaan niskala, tidak beraktivitas, tidak berawal, tidak berakhir,
tenang, kekal abadi, dan memenuhi seluruh alam semesta.
Sadha-Siwa, adalah Sanghyang Widhi yang beraktivitas sebagai
pencipta, pemelihara, dan pelebur. Siwa, adalah Sanghyang Widhi yang utaprota
sehingga nampak berwujud sebagai mahluk hidup.
Fungsi utama Padmasana adalah sebagai tempat pemujaan Tuhan Yang
Maha Esa. Di situlah Tuhan dipuja dalam fungsinya sebagai jiwa alam semesta
(makrokosmos) dengan segala aspek kemahakuasaanya. Padmasana adalah niyasa atau
simbol stana Hyang Widhi dengan berbagai sebutannya — Sanghyang Siwa Raditya (dalam
manifestasi yang terlihat/dirasakan manusia sebagai matahari atau surya) dan
Sanghyang Tri Purusa (dalam tiga manifestasi yang manunggal yaitu sebagai Siwa,
Sada Siwa dan Parama Siwa). Di Pura Besakih ada Padmasana berjejer tiga, di
situ di-stana-kan Parama Siwa (tengah), Sadasiwa (kanan) dan Sang Hyang Siwa
(kiri).
Memperhatikan makna niyasa tersebut, jelaslah bahwa makna
Padmasana adalah niyasa yang digunakan Hindu dari sekte Siwa Sidhanta karena
sentral manifestasi Hyang Widhi yang menjadi pujaan utama adalah sebagai Siwa.
Danghyang Nirartha yang mengembangkan bentuk niyasa Padmasana adalah pandita
dari kelompok Hindu sekte Siwa Sidhanta. Sedangkan Padmasari dan Padmacapah
dapat ditempatkan menyendiri yang berfungsi sebagai pengayatan atau penyawangan.
No comments:
Post a Comment