Ramalan Ketiga
“Kebo
nyabrang kali”
Georgi Dimitrov salah satu petinggi
Komintern atau Komunis Internasional dituduh oleh pengadilan Jerman Adolf
Hitler mendalangi sebuah aksi kerusuhan membakar reichstaat Jerman. Pokok
pangkal inilah Hitler telah merekayasa tuduhan yang tidak terbukti maka
dianggap mengumumkan genderang perang terhadap komunisme.
Dimitrov pun memaklumatkan seruan ke
seluruh kubu komunis berperang terhadap fasisme. Maka Jerman menghadapi lawan
tangguh negeri-negeri sosialis dan terutama Sovyet Uni, negeri sosialis pertama
di dunia. Semenjak krisis ekonomi 1929 Adolf Hitler tampil memimpin Nazi 1933
dan menggerakkan Jerman dengan fokus utama industri Jerman ialah membangun
kekuatan militer besar-besaran, dan dalam tempo lima tahun 1938 kekuatan
militer yang terkuat di Eropa itu menganeksasi Austria. Sekutu yang dimotori
Inggris dan Amerika Serikat belum mengambil tindakan sampai Jerman Hitler
menyerbu Ceko dengan kekuatan militer besar-besaran melancarkan dan menguji
coba blitzkriegnya yang gemilang.
Akhirnya 3 September 1939 Sekutu
mengumumkan perang terhadap Jerman. Sementara itu berturut-turut balatentara
Jerman berhasil menaklukkan Prancis dan tak ketinggalan Belanda, Belgia tunduk
pada keperkasaan Jerman. Dalam bayang-bayang pasukan Hitler yang menggentarkan
itu maka pemerintahan kerajaan Belanda mengungsi ke Inggris, menyeberangi selat
Channel. Sementara Belanda bergabung dengan Sekutu berperang terhadap Jerman,
negeri jajahan Hindia Belanda atau Nusantara mengambil sikap netral terhadap
Jerman. Hengkangnya pemerintah Kerajaan Belanda mengungsi ke Inggris inilah
yang telah diramalkan oleh Raja Kediri Sri Aji Jayabaya, “Kebo nyabrang kali.”
Hindia Belanda terlalu jauh dari
pasukan blitzkrieg Hitler di Eropa, akan tetapi terlalu dekat bagi sekutu
Jerman di Timur Jauh yakni Jepang. Masuknya Jepang ke Hindia Belanda pada
giliran terakhir dalam serbuan pasukan Negeri Matahari Terbit itu sekali lagi
pemerintahan jajahan seberang lautan Hindia Belanda mengungsi ke Australia.
Kebo nyabrang kali untuk kedua kalinya.
Belanda mengungsi karena sudah terlalu
kenyang mengeruk kekayaan di Nusantara, kekayaan itu disetor untuk
mengenyangkan negeri induk Nederland yang terbukti tidak kuat bergerak
menghadapi serbuan Jerman. Sama halnya negeri induknya Hindia Belanda yang
kekenyangan tidak mampu menghadapi pasukan Negeri Sakura yang beringas masih
kelaparan menyedot semua sumber daya alam dan kekayaan negeri yang
ditaklukkannya.
Hengkangnya pemerintah pusat kerajaan
Belanda dan juga pemerintahan jajahan mengungsi menyeberangi lautan itulah yang
sudah diramalkan oleh Jayabaya raja Kediri delapan ratus tahun yang silam.
Hindia-Belanda tidak sendirian
menghadapi serbuan Jepang, juga Inggris di Malaya, Singapura, dan pasukan
Prancis di Indocina serta Amerika Serikat di Filipina. Semua saja menyeberangi
lautan untuk mengungsi menyelamatkan ekor sendiri meninggalkan anak jajahan
diambil orang lain.
Seekor kerbau punya hobi mandi di
kubangan yang berisi air, apalagi di sebuah sungai yang melimpah-ruah airnya, ia
tidak mungkin mau mentas dan menyeberangi sungai tanpa alasan yang luarbiasa.
Alasan agar seekor kerbau menyeberangi sungai cuma dengan dipaksa atau terpaksa
saja. Karena kerbau yang sudah kenyang makan dan kenyang berendam di air akan
cenderung bermalas-malasan saja. Dan yang memaksa kerbau Belanda hengkang ialah
kekuatan militer unggul bangsa lain. Sementara kekuatan militer sendiri tidak
siap digunakan menghadapi serbuan dari luar semacam itu, melainkan hanya
dipersiapkan dan digunakan untuk menindas pribumi jajahan yang tidak bersenjata
dan lemah dari segi apapun. Pasukan militer Belanda punya kemampuan militer
hanya sekelas menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di Nusantara. Belanda lebih
menggunakan akal yang diwujudkan dengan politik pecah-belah dan kuasailah. Dan
terutama berkat bantuan Pribumi sendiri yang lebih memilih berpihak pada
kekuatan asing.
Pasukan blitzkrieg Jerman akhirnya
gagal menghadapi Tentara Merah di front Timur dalam daerah Uni Sovyet.
Kekalahan di Russia itu menyebabkan keruntuhan kekuatan Jerman, dan Hitler
bunuh diri atau dibunuh oleh pihak tertentu. Dengan demikian pada akhirnya
pasukan militer Jerman menyerah pada Sekutu setahun lebih dulu daripada
menyerahnya kekaisaran Jepang pada Amerika Serikat karena ledakan bom atom di jantung
kota Jepang yang dijatuhkan dari pesawat militer Amerika Serikat.
Sovyet Uni atau Uni Sovyet yang berada
di pihak Sekutu ikut berhak keluar sebagai salah satu negeri pemenang Perang
Dunia Kedua, dunia komunis mendapat kehormatan dengan keunggulan pasukan Merah
Uni Sovyet. Dan anugerah kemenangan itu juga dipersembahkan bagi petinggi
Komintern Georgi Dimitrov yang gagah berani membela Komintern dan komunisme di
depan pengadilan fasis Jerman Adolf Hitler atas tuduhan palsu hasil kerja
rekayasa intelijen Nazi Jerman dalam mengenyahkan hantu komunis sejagad.
Baca Juga Artikel "Ramalan Jayabaya Keempat".
No comments:
Post a Comment