Asal Usul Manusia Menurut Hindu
Penciptaan dalam agama Hindu
dijelaskan dalam Prasna Upanishad sebagai berikut: “Pada awalnya Sang Pencipta
(Tuhan) merindukan kegembiraan dari proses penciptaan. Dia lalu melakukan
meditasi. Lahirlah Rayi, jat atau materi dan Prana, roh kehidupan, lalu Tuhan
berkata: “kedua hal ini akan melahirkan kehidupan bagiku”. Demikianlah mahluk
hidup diciptakan, melalui suatu perkembangan perlahan dari dua unsur yang
mula-mula diciptakan Tuhan sehingga mencapai bentuk-bentuknya sekarang.
Bagaimanakah alam semesta
diciptakan? Mundaka Upanishad menyebutkan : “Seperti laba-laba mengeluarkan dan
menarik benangnya, demikianlah alam semesta ini muncul dari Tuhan Yang Maha
Esa”. laba-laba mengeluarkan jaringnya secara perlahan-lahan dari perutnya.
Menurut penelitian ilmiah modern, alam semesta kita sampai sekarang masih
berkembang secara perlahan-lahan. menurut teori ledakan besar (big bang) alam
semesta ini dari titik kecil perlahan-lahan berkembang makin membesar seperti
balon karet yang ditiup.
Dari pernyataan di atas jelaslah
menurut agama Hindu kehidupan pada alam semesta ini berkembang melalui evolusi.
JIWA DAN RAGA
Pasangan dua kata di atas sering kita temukan dalam lagu-lagu kebangsaan kita. bangunlah badannya, bangunlah jiwanya. Padamu negeri, kupersembahkan jiwa dan ragaku. Dalam percakapan sehari-hari kita mengatakan “badanku terasa ngilu dan sakit”. kalau kita dikhianati oleh seseorang kita mengatakan “hatiku sakit sekali”. Aku hidup dalam kelimpahan harta, tapi jiwaku gersang”, demikian mungkin yang dikatakan seseorang yang secara materi berlebihan namun miskin secara spiritual.
Badanku, hatiku, jiwaku! Jadi siapa
“aku” yang memiliki badan, hati dan jiwa?
Manusia terdiri dari badan dan jiwa. Badan tanpa jiwa ibarat mobil yang lengkap badan dan mesinya tapi tanpa aki. mobil ini tidak bisa bergerak, karena tidak ada panas atau api yang menghidupkan mesinnya. Jiwa tanpa raga ibarat aki tanpa mobil, panas atau tenaga yang tersimpan dalam aki menjadi tenaga yang tidur karena tidak ada mesin untuk digerakkan.
Manusia terdiri dari badan dan jiwa. Badan tanpa jiwa ibarat mobil yang lengkap badan dan mesinya tapi tanpa aki. mobil ini tidak bisa bergerak, karena tidak ada panas atau api yang menghidupkan mesinnya. Jiwa tanpa raga ibarat aki tanpa mobil, panas atau tenaga yang tersimpan dalam aki menjadi tenaga yang tidur karena tidak ada mesin untuk digerakkan.
Jiwa dan raga itu merupakan satu
kesatuan. Tanpa Jiwa tidak dapat melakukan aktivitasnya.
Pengandaian diatas mengikuti pengandaian dalam Katha Upanishad yang mengatakan badan adalah kereta, akal(ilmu pengetahuan) adalah kusirnya, pikiran adalah kendali, dan indriya adalah kuda-kudanya. Sedangkan jiwa adalah pemilik kereta.
Pengandaian diatas mengikuti pengandaian dalam Katha Upanishad yang mengatakan badan adalah kereta, akal(ilmu pengetahuan) adalah kusirnya, pikiran adalah kendali, dan indriya adalah kuda-kudanya. Sedangkan jiwa adalah pemilik kereta.
Dikatakan selanjutnya, mereka yang
mengetahui hakikat dan tujuan hidup ibarat kusir yang cakap dengan kuda
terlatih baik, akan mencapai tujuan perjalanan. Tapi meeka yang tidak
mengetahui hakikat dan tujuan hidup, ibarat kusir bodoh dengan kuda liar, tidak
akan mencapai tujuan perjalanan, akan mengembara dari satu kematian kepada
kematian yang lain.
DARI MANA DATANGNYA BADAN
Badan datang dari orang tua kita, Percampuran sperma dan ovum dari bapak dan Ibu kita membentuk badan dalam rahim ibu.
DARI
MANA DATANGNYA JIWA
Agama-agama rumpun Yahudi mengatakan jiwa atau roh itu ditiupkan oleh Tuhan kepada janin ketika masih dalam kandungan ibu. Ketika itu Tuhan juga menetapkan nasib atau jalan hidup bayu ini setelah ia lahir. Menurut agama Hindu, jiwa kita sudah ada sebelumnya dan ia masuk ke tubuh bayi dengan membawa “karma wasana” atau hasil-hasil perbuatan dalam hidupnya sebelumnya.
Agama-agama rumpun Yahudi mengatakan jiwa atau roh itu ditiupkan oleh Tuhan kepada janin ketika masih dalam kandungan ibu. Ketika itu Tuhan juga menetapkan nasib atau jalan hidup bayu ini setelah ia lahir. Menurut agama Hindu, jiwa kita sudah ada sebelumnya dan ia masuk ke tubuh bayi dengan membawa “karma wasana” atau hasil-hasil perbuatan dalam hidupnya sebelumnya.
TUBUH YANG TAK KEKAL
Badan merupakan bagian yang tidak kekal dari manusia. Karena ia berubah. Dari setetes cairan ia tumbuh menjadi janin, lahir sebagai bayi berkembang menjadi manusia dewasa. Badan yang tegap ketika remaja berubah menjadi bungkuk ketika tua. Kulit yang halus dan kencangketika remaja, berobah menjadi kisut dan layu ketika tua. Ketia sudah mati badan hancur. badan disebut stula sarira.JIWA YANG KEKAL
Jiwa merupakan bagian yang kekal dari manusia. Ia tak pernah berobah. Ia tidak mati ketika badan mati. Iatidak terluka oleh senjata, tidak terbakar oleh api. Ia ada selamanya. Jiwa disebut sukma sarira.
Menurut agama rumpun Yahudi, badan
manusia hanya terbuat dari satu jat yaitu tanah liat. Menurut agama Hindu badan
terdiri dari lima unsur yang disebut panca maha buta yaitu : tanah (pertiwi),
air (apah), api (teja), angin (bayu) dan ether (akasa). Pandangan Hindu
kemudian dibenarkan oleh hasil penelitian ahli fisika ternama Albert Eistein
bersama ahli fisika bangsa India Satyendra Nath Bose. Dalam bahasa fisika
unsur-unsur at adalah : padat, cair, gas dan plasma dan unsur yang kelima
disebut KBE (kondesat Bose-Eistein).
Jiwa berasal dari Tuhan. Atman
adalah jiwa dari mahluk. Brahman adalah jiwa alam semesta. Atman merupakan
bagian dari Brahman. Seperti setitik air hujan yang berasal dari samudera luas.
No comments:
Post a Comment