Rsi Dadhica / Dadhici
Tersebutlah
seorang rsi yang bernama daddica (ada juga yang menyebutnya sebagai Dadhici, mahabrata menyebutkan bahwa
beliau putra dari Santi dan rsi Atharwa).
Dadhica
memiliki seorang teman yang bernama ksupa. Ksupa adalah seorang raja sudah
tentu berasal dari golongan ksatriya. Dan Dadhica
yang seorang rsi adalah berasal dari golongan Brahmana.
Dua
sahabat ini mulai berdebat tentang keunggulan golongan kasta mereka. Ksupa
bertahan bahwa ksatriya adalah yang lebih unggul, sedangkan Dadhica memberikan pendapat sebaliknya.
Dikisahkan
bahwa indra memiliki sebuah senjata yang sangat
dahsyat yaitu vajra. (ini kadang-kadang diidentikkan dengan sebuah
tombak). Pada suatu masa, para asura memiliki kekuatan hebat dan mengancam
kedudukan para dewa. Maka para dewa
meminta bantuan ksupa dan indra memberikan senjata vajra ini kepada ksupa untuk
digunakan nya dalam pertarungan.
Ketika
Dadhica sedang berdebat, maka pada
akhirnya mereka mulai saling menyerang. Dadhica
menyerang ksupa dengan tinjuannya dikepala ksupa. Dan sebagai balasannya ksupa
mengeluarkan senjata vajra nya dan memotong tubuh Dadhica menjadi dua. Sang rsi meninggal, akan tetapi sesaat sebelum
ia meninggal , ia sempat memanggil nama sukracarya agar membantunya. Sukracarya
adalah penasehat para asura. Sukra carya memiliki kekuatan amrta sanjivani
yaitu kekuatan yang membuatnya mampu menghidupkan kembali mereka yang sudah
meninggal. Maka datanglah sukracarya dan menghidupkan kembali Dadhica.
Sukracarya
berkata demikian kepada Dadhica,
“mengapa kau berdoa saja kepada dewa Siwa?
Jika kau dapat membuat sang dewa berkenan maka dengan berkahnya kau akan
menjadi makhluk yang kekal. Tahukah kau dimana aku mendapatkan kekuatan ini?
Aku mendpatkan nya setelah berdoa kepada beliau. Maka kau berdoalah kepada dewa
Siwa.
Maka
Dadhica memulai tapasyanya yang
sangat hebat agar dapat menyenangkan dewa Siwa.
Dan ketika dewa Siwa berkenan, Dadhica mendapatkan tiga anugrah
darinya. Anugrah pertama aalah bahwa Dadhica
akan mengalami kemakmuran kelimpahan anugrah yang kedua adalah tulang tulangnya
akan dibuat sedemikian rupa seperti vajra itu sendiri. Dan anugrah ketiga
adalah bahwa ia tidak akan dapat dibunuh.
Dan
setelah mendapatkan semua anugrah itu, Dadhica
menemui ksupa dengan keras dikepalanya.
Ksupa seketika itu peri mengambil senjata vajranya dan melemparkannya kepada Dadhica. Vajra itu mengenai tubuh Dadhica dan menimbulkan suara yang
keras. Akan tetapi sedemikian kuatnya anugrah dewa Siwa sehingga senjata itu tidak mempan pada tubuhnya.
Ksupa
menjadi keheranan melihat semua itu. Dan ia memutuskan untuk berdoa kepada Wisnu untuk mendapatkan kekuatan yang
lebih hebat. Akhirnya Wisnu
menampakkan diri pada ksupa dan berkata “ aku berkenan dengan doa mu anugrah
apa yang kau inginkan?”
“mohon
berikanlah anugrah agar hamba dapat mengalahkan Dadhica” jawab ksupa . “Dadhica
telah dibuat kekal oleh anugrah dewa Siwa”
kata Wisnu “ oleh karena itulahaku
khawatir kalau kalau aku tidak dapat memenuhi apa yang kau inginkan. Akan
tetapi aku akan tetap mencoba.”
Wisnu
kemudian mengambil wujud seorang Brahmana
dan mendatangi asrama rsi Dadhica.
“selamat satang dewa Wisnu yang
agung”. Kata Dadhica. “mengapa anda
menyamar menjadi seorang Brahmana
seperti ini? Apakah anda piker aku tidak dapat melihat wujud anda yang
sebenarnya? Atau apakah anda piker aku akan menolak apa yang diminta oleh
seorang Brahmana? Maka lupakanlah
penyamaran ini. Ambil kembali wujud asli anda dan katakanlah apa yang anda
inginkan?”
Wisnu
kemudian mengambil wujud aslinya dan berkata, “ aku akan membawa ksupa ke
pertapaanmu, dan yang harus kau lakukan hanyalah mengatakan bahwa kau takut
kepada ksupa.”
Wisnu
kemudian membawa ksupa ke pertapaan rsi Dadhica.
Akan tetap bukannya mengatakan seperti apa yang diminta oleh Wisnu, Dadhica malah berkata” aku adalah penyembah Siwa. Bagaimana aku harus takut pada apapun diseluruh alam semesta
ini.?”
Kata-kata
ini membuat dewa Wisnu murka. Dan
beliau kemudian melepaskan senjata sudarsana cakranya kearah Dadhica. Akan tetapi karena kekuatannya,
Dadhica tidak mempan oleh senjata
itu. Senjata ilahi itu hanya menyentuhnya tanpa melukainya lalu jatuh ke tanah.
“sungguh
malang, kasihan” kata Dadhica . “apa
yang terjadi pada senjata dewa Wisnu?
Barangkali snag dewa lebih baik jika menggunakan senjata ilahi yang hebat
ainnya seperti Brahmastra.”
Wisnu
kemudian melemparkan senjata Brahmastra
pada Dadhica akan tetapi senjata itu
juga tidak mempan pada sang rsi. Wisnu
kemudian menggunakan beberapa senjata hebat lainnya, akan tetapi semua senjata
yang digunakan oleh para dewa tidak mempan pada sang rsi. Dadhica kemudian mengambil sebuh tongkat dan melemparkannya kearah
para dewa. Dan anehnya, tongkat itu berubah menjadi senjata trisula yang
menyala mengancam membakar semua dewa.
Para
dewa berhamburan melarikan diri. Sedangkan Wisnu,
beliau kemudian menciptakan beberapa makhluk yang memiliki rupa dan kekuatan
yang sama dengannya. Akan tetapi semua makhluk itu dibakar habis oleh sang rsi.
Wisnu kemudian mengambil sebuah wujud
yang mahabesar dan mengaggumkanyang dikenal sebagai visvarupa. Seluruh alam
semesta dan semua makhluk dapat terlihat dalam wujud ini.
Akan
tetapi rsi Dadhica hanya tertawa, “
siapa yang hendak anda buat takut?” tanyanya, “lihatlah padaku. Anda akan
menemukan seluruh alam semesta dan semua makhluk didalam tubuhku. Aku juga
dapat memainkan ilusi seperti itu. Jika anda memang ingin bertarung, mari kita
melakukannya dengan segala car”.
Dalam
keadaan ini Brahma kemudian
menengahinya. Beliau menyarankan Wisnu
untuk memohon padda sang rsi daripada harus melanjutkan pertarungan. Sedangkan
ksupa, ia mulai mengakui keunggulan para Brahmana
daan meminta maaf kepada Dadhica.
Tempat dimana semua ini terjadi adalah sebuah tirtha yang dinamakan
sthanesvara.
Sumber nya bang
ReplyDeleteAne ga terima, ko visnu kalah. Gmn ni kek ngada² kesannya
ReplyDelete