Mendikbud Minta Rektor PTN Bantu Calon Mahasiswa Tidak Mampu
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta seluruh rektor Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) agar semaksimal mungkin membantu calon mahasiswa yang memiliki
kesulitan ekonomi namun secara akademik memenuhi persyaratan untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi.
“Jangan sampai calon
mahasiswa tersebut (kesulitan ekonomi) tidak bisa melanjutkan kuliah karena
persoalan biaya,” tegas Mendikbud saat melantik sejumlah rektor PTN dan pejabat
di lingkungan Kemdikbud, di Jakarta, Kamis (20/6).
Mendikbud bahkan meminta
seluruh PTN membuka posko informasi untuk memberikan jalan keluar untuk mereka
yang mengalami kesulitan dari sisi pembiayaan. Ia menyebutkan, banyak cara
untuk memberikan kesempatan untuk calon mahasiswa yang tidak mampu namun secara
akademik memenuhi persyaratan. “Apapun kebijakan itu selama untuk memberikan
fasilitas kepada anak-anak tidak mampu, Kemdikbud memberikan dukungan penuh,”
tegasnya.
Menurut Mendikbu Mohammad
Nuh, perguruan tinggi, katanya memiliki implikasi yang sangat luar biasa.
Apabila perguruan tinggi tidak mampu memberikan bekal kompetensi yang memadai
bagi peserta didik, kata Mendikbud, maka konsekuensinya adalah masyarakat
yang akan menanggung beban, karena setelah selesai perguruan tinggi,
mahasiswa akan kembali ke masyarakat.
“Tidak ada jenjang setelah
jenjang pendidikan tinggi, dan pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan
terakhir pada pendidikan formal yang dilalui anak-anak kita,” ungkap Mendikbud.
Mendikbud juga berpesan,
hendaknya pimpinan perguruan tinggi terus memberikan perhatian secara
khusus terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Para mahasiswa hendaknya diberikan
kesempatan seluas-luasnya untuk mampu mengeksplorasi potensi yang dimiliki,
baik potensi akademik, sosial, dan kepemimpinan. Hal tersebut dapat dilakukan
apabila dapat menumbuhkan iklim akademik, budaya, atmosfer yang sangat bagus di
perguruan tinggi.
“Tanpa Iklim akademik,
budaya, dan atmofer yang memadai, maka potensi-potensi yang dimiliki oleh para
mahasiswa tidak akan tumbuh subur. Oleh karena itu beri ruang seluas-luasnya
bagi para civitas akademika untuk mengeksplor potensi-potensi yang dimiliki,”
pesan Mendikbud.
Selanjutnya Mendikbud
berpesan agar para pimpinan PTN dapat membenahi tata kelola perguruan tinggi,
salah satunya tata kelola sumber keuangan. “Buat sistem yang baik dan semuanya
dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Pejabat Yang Dilantik
Rektor yang dilantik oleh
Mendikbud Mohammad Nuh pada Kamis (19/6) pagi adalah Prof. Dr. Ir. Mohammad
Bisri, M.S. sebagai Rektor Universitas Brawijaya periode tahun 2014-2018, dan
Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc. sebagai Rektor Universitas Maritim Raja Ali
Haji meneruskan masa bakti periode tahun 2012-2016.
Sedangkan direktur
politeknik yang dilantik adalah Ir. Ridwan Baharta, M.Sc., sebagai Direktur Politeknik
Negeri Subang. Sementara tujuh pejabat eselon dua di lingkungan Kemdikbud yang
dilantik adalah Drs. I Made Geria, M.Si., sebagai Kepala Pusat Arkeologi
Nasional; Drs. Muhammad Muhadjir, M.A., sebagai Sekretaris Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa; dan Dr. Sugiyono, sebagai Kepala Pusat Pengembangan
Infrastruktur dan Perlindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Selanjutnya Dra. Yeyen
Maryani, M.Hum, sebagai Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; Prof. Drs. Rusdi, M.A, Ph.D., sebagai Kepala
Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa; Dr. Sumarno, sebagai Kepala Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial; dan Prof. Dr. H.M. Wasir Thalib, M.S., sebagai Kepala
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
(Sumber : Humas Kemdikbud/ES)
No comments:
Post a Comment